tag:blogger.com,1999:blog-91379739194020913192024-02-06T19:41:58.806-08:00budayamalukuAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09262078384587193365noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-9137973919402091319.post-92100808406626872572013-03-01T08:18:00.000-08:002013-03-01T08:18:44.489-08:00 Danau Tolire Wisata Alam – Danau Tolire – Ternate – Maluku Utara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2>
Danau Tolire</h2>
<b>Wisata Alam – Danau Tolire – Ternate – Maluku Utara</b><br />
<img alt="Re-exposure of tolire_lake__ternate_indonesia_photo_gov" class="alignleft" height="167" src="http://indotimnet.files.wordpress.com/2009/11/re-exposure-of-tolire_lake__ternate_indonesia_photo_gov.jpg?w=180&h=279&h=167" title="Danau-Tolire" width="180" /><br />
Selain Pantai Sulamadaha, tempat wisata yang juga menjadi pilihan di
hari libur, yakni Danau Tolire. Danau Tolire yang berada di bawah kaki
Gunung Gamalama ini menyimpan sebuah kisah sedih. Menurut legenda, Danau
Tolire terbagi menjadi dua bagian, yakni Tolire besar dan Tolire kecil.
Pecahnya danau tersebut dikarenakan kekhilafan seorang ayah kepada anak
gadisnya. Sang ayah memerkosa anak gadisnya.<br />
Setelah tragedi memilukan tersebut, terjadi longsor dan danau meluap.
Akibatnya, desa Takome tenggelam. Anehnya, setelah surut danau seolah
terbagi menjadi dua bagian. Danau Tolire besar diperkirakan sebagai
wujud dari sang ayah. Sementara itu, Danau Tolire kecil adalah wujud
sang anak.<br />
Jarak dari Danau Tolire besar dan Danau Tolire kecil hanya 200 meter.
Danau Tolire kecil berada dekat tepi pantai. Airnya payau, karena
jaraknya dekat dengan laut, yakni sekitar 50 meter. Bila mengunjungi
Danau Tolire besar, otomatis harus melewati Danau Tolire kecil.<br />
Sayangnya, keindahan Danau Tolire besar lebih menggiurkan ketimbang
Danau Tolire kecil. Kebanyakan wisatawan dan warga memilih Danau Tolire
besar sebagai tempat wisata. Danau Tolire besar menyerupai loyang
raksasa, dengan luas sekitar lima hektar dan kedalaman 50 meter.
Keunikan lainnya adalah air Danau Tolire besar berwana hijau saat musim
panas dan coklat pada waktu hujan.<br />
Untuk bisa menikmati pemandangan di sekitar Danau Tolire besar,,hanya
saja, jarak dari jalan besar ke Danau Tolire lumayan jauh. .<br />
Selain menyimpan cerita memilukan, Danau Tolire besar juga memiliki
kekuatan gaib. Masyarakat setempat percaya terdapat buaya siluman yang
melindungi danau. Terlebih lagi, pada zaman dulu Danau Tolire besar
merupakan tempat penyimpanan harta Sultan Ternate. Harta disembunyikan
di dasar Danau Tolire besar, sehingga aman dari incaran Portugis pada
abad ke-15.<br />
Kekuatan gaib Danau Tolire besar bisa dibuktikan dengan cara melempar
batu ke danau. Dipastikan, batu tidak akan pernah menyentuh permukaan
air danau. Batu yang dilempar seperti hilang sebelum sampai ke permukaan
danau. Pengunjung bisa membeli batu yang sengaja disediakan oleh warga.
.<br />
Seusai menikmati keindahan danau dan mencoba lempar batu, pengunjung
bisa beristirahat sejenak di bawah pepohonan besar. Istirahat di bawah
pohon rindang akan bertambah nikmat bila ditemani jagung rebus manis dan
teh hangat. Makanan dan minuman bisa dibeli di warung-warung kecil yang
ada di sekitar Danau Tolire besar.<br />
<span style="color: blue;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09262078384587193365noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9137973919402091319.post-86392094817109928142013-03-01T08:02:00.002-08:002013-03-01T08:02:43.402-08:00makanan khas ternate<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD7aki_f7vmho5jNu5l1rXkaSEN4c4o4TN99ZRnPK9w1GZiDftvDvbbZOpJ-T9pMeZmbKsSlo18ZI7yU7ofOm_C7ezVNZXyQ-1gNGxaO-q9TjQcEOcNrFbgH4b6yP4hPzCNReH0TF2j-M/s1600/1439266p.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD7aki_f7vmho5jNu5l1rXkaSEN4c4o4TN99ZRnPK9w1GZiDftvDvbbZOpJ-T9pMeZmbKsSlo18ZI7yU7ofOm_C7ezVNZXyQ-1gNGxaO-q9TjQcEOcNrFbgH4b6yP4hPzCNReH0TF2j-M/s320/1439266p.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Salah satu masakan khas Ternate adalah gohu ikan. Penyebutannya harus
lengkap: gohu ikan. Soalnya, kalau hanya disebut gohu, maka artinya
adalah rujak pepaya muda yang juga populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan
khas Ternate dibuat dari ikan tuna mentah. Tidak heran bila banyak orang
menyebutnya sebagai sashimi Ternate.<br />
Ternyata, di daerah pesisir
Sulawesi Utara – misalnya di Bitung – dapat pula dijumpai sajian seperti
ini. Namanya hanya dibalik: ikan gohu. Barangkali kesegaran sajian
inilah yang membuatnya menyandang nama gohu yang berarti rujak.<br />
<span>Umumnya, di Ternate, gohu ikan dibuat dari ikan tuna (<em>yellowfin tuna </em>= Thunnus albacares). Bila tuna sedang tidak musim, ikan cakalang (<em>skipjack</em>) juga dapat dipakai – sekalipun teksturnya tidak semulus tuna.</span><br />
<span>Daging
tuna segar (baca: mentah!) dipotong kecil-kecil, dicuci, kemudian
dilumuri dengan garam dan perasan lemon cui (semacam jeruk nipis yang
harum dan dalamnya berwarna kuning-jingga), kemudian dicampur dengan
rajangan kasar daun balakama (kemangi). Bawang merah dan cabe rawit
(disebut rica gufu di Ternate) dirajang kasar, lalu ditumis dengan
sedikit minyak kelapa. Minyak kelapa panas dengan bawang merah dan cabe
rawit ini kemudian dituangkan ke potongan ikan tuna mentah. Kemudian
ditaburi kacang tanah goreng yang ditumbuk kasar.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuK-VTvM-G1zb-pnLvcYpQ4Ln071pL6CcDHcuZOJwi_C6JYMnH-fZIH_rOAAyNCHRJMK-RUjMv72rcIMAOvSUyWl63fEwUuH5ndwzS20EcJq0yRNfQiUUYXQSntsO3D1e6yh0P4Ygcfng/s1600/1439266p.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09262078384587193365noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9137973919402091319.post-52211459414686747102013-03-01T07:26:00.004-08:002013-03-01T07:26:58.388-08:00Tarian Cakalele<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="tree">
<ul>
<li>
<a href="http://www.kidnesia.com/Kidnesia">
Home </a> - <a href="http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Potret-Negeriku">
Potret Negeriku </a> - <a href="http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Potret-Negeriku/Teropong-Daerah">
Teropong Daerah </a> - <a href="http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Potret-Negeriku/Teropong-Daerah/Maluku-Utara">
Maluku Utara </a> - <a class="currentLoc" href="http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Potret-Negeriku/Teropong-Daerah/Maluku-Utara/Seni-Budaya">
Seni Budaya </a>
</li>
</ul>
</div>
<div class="tgl">
Rabu, 24 Juni 2009</div>
<div class="juduldetail">
Tari Cakalele</div>
<div id="slider2" style="height: 368px; overflow: hidden; width: 630px;">
<ul style="width: 630px;">
<li style="float: left;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9137973919402091319">
<img alt="Tari Cakalele" height="368" src="http://www.kidnesia.com/var/gramedia/storage/images/kidnesia/indonesiaku/propinsi/maluku-utara/seni-budaya/tari-cakalele/462467-1-ind-ID/Tari-Cakalele_kidnesiathumb630x368.jpg" style="border: 0px;" title="Tari Cakalele" width="630" />
</a>
<div class="teksgambar">
Tari Cakalele</div>
</li>
</ul>
</div>
<span id="prevBtn"></span> <span id="nextBtn"></span>
<div class="artikeldetail">
<div class="object-left">
<div class="content-view-embed">
<div class="class-image">
<div class="attribute-image">
<img alt="Tari Cakalele, Malut" height="138" src="http://www.kidnesia.com/var/gramedia/storage/images/media/images/tari-cakalele-malut/465764-1-ind-ID/Tari-Cakalele-Malut_medium.jpg" style="border: 0px;" title="Tari Cakalele, Malut" width="200" />
</div>
<div class="attribute-caption" style="width: 200px;">
Tari Cakalele. Foto: Halmaherautara.com<br />
</div>
</div>
</div>
</div>
Cakalele merupakan tarian tradisional Maluku yang dimainkan oleh
sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Para penari cakalele pria biasanya
menggunakan parang dan salawaku sedangkan penari wanita menggunakan
lenso (sapu tangan). Cakelele merupakan tarian tradisional khas Maluku. <br />
Para penari laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh
warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan penari menggenggam senjata
pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku) di sisi kiri,
mengenakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam
berwarna putih. Sementara, penari perempuan mengenakan pakaian warna
putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Para
penari Cakalele yang berpasangan ini, menari dengan diiringi musik beduk
(tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup. <br />
<div class="object-right">
<div class="content-view-embed">
<div class="class-image">
<div class="attribute-image">
<img alt="Salawaku-tameng" height="138" src="http://www.kidnesia.com/var/gramedia/storage/images/media/images/salawaku-tameng/465760-1-ind-ID/Salawaku-tameng_medium.jpg" style="border: 0px;" title="Salawaku-tameng" width="200" />
</div>
<div class="attribute-caption" style="width: 200px;">
Salawaku-Tameng. Foto: halmaherautara.com<br />
</div>
</div>
</div>
</div>
Keistimewaan tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya. (1)
Pakaian berwarna merah pada kostum penari laki-laki, menyimbolkan rasa
heroisme terhadap bumi Maluku, serta keberanian dan patriotisme orang
Maluku ketika menghadapi perang. (2) Pedang pada tangan kanan
menyimbolkan harga diri warga Maluku yang harus dipertahankan hingga
titik darah penghabisan. (3) Tameng (salawaku) dan teriakan lantang
menggelegar pada selingan tarian menyimbolkan gerakan protes terhadap
sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat.<br />
</div>
<a class="addthis_button_facebook_like at300b" href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9137973919402091319"><div class="fb-like data-ref= fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-action="like" data-font="arial" data-href="http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Potret-Negeriku/Teropong-Daerah/Maluku-Utara/Seni-Budaya/Tari-Cakalele" data-layout="button_count" data-send="false" data-show_faces="false" data-width="90">
<span style="height: 20px; width: 71px;"></span></div>
</a>
<a class="atc_s addthis_button_compact" href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=9137973919402091319"><span></span></a><a class="addthis_button_expanded" href="http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Potret-Negeriku/Teropong-Daerah/Maluku-Utara/Seni-Budaya/Tari-Cakalele#" title="View more services">3</a>
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 60px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 234px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 60px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 234px;"></ins></ins></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09262078384587193365noreply@blogger.com0